Roberto Martinez mengatakan kepada Goals on Sunday mengapa Eden Hazard mengingatkan dia pada mega bintang Barcelona, Lionel Messi.
Hazard yang merupakan penyerang Chelsea itu sukses mengantar tim ini berada di puncak singgasana klasemen sementara Liga Primer Inggris musim ini. Bahkan, pemain asal Belgia itu sukses mencetak gol indah setelah berlari solo dari tengah lapangan ketika berhadapan dengan Arsenal dalam laga lanjutan Liga Primer Inggris yang digelar pada hari Sabtu akhir pekan kemarin di Stamford Bridge. Atas kemenangan tersebut, The Blues (julukan Chelsea) sukses menjaga jarak sebesar sembilan poin di atas para rival yang berada di bawah mereka di papan atas klasemen sementara Liga Primer Inggris musim 2016/17 ini.
Martinez, yang merupakan manajer tim nasional (timnas) Belgia, yang juga bekerja sama dengan Hazard di level internasonal mengatakan bahwa teknik menggiring bola yang dimiliki oleh Hazard pantas membuatnya sejajar dengan Wessi, yang berhasil mengoleksi penghargaan Ballon d’Or sebanyak lima kali sebagai pemain terbaik.
Hazard boleh dibilang memang tampil di bawah standar pada gelaran kompetisi musim lalu. Akan tetapi, Martinez mengungkapkan bahwa penggawa Chelsea dan The Red Devils (julukan timnas Belgia) itu sudah menemukan cara yang baru untuk bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya musim ini.
“Apa yang dia lakukan memang cukup unik,” kata Martinez.
“Ini memang membutuhkan kemampuan akselerasi, berhenti, dan berdiri dengan baik. Dia sangat mengingatkan saya pada Messi. Tidak ada banyak pemain yang bisa mengontrol momen dan bisa melewati para pemain bek ke mana pun mereka terus mengejar dia,” lanjut juru strategi yang baru menangani timnas Belgia sejak tahun 2016 yang lalu itu.
“Dari cara dia membawa bola dengan kakinya itu sungguh sensasional dan yang lebih mengejutkan dari semua itu adalah kedewasaannya,” beber Martinez.
“Saya pikir bahwa Eden, pada usia 26 tahun ini, sudah berada hampir memasuki momen yang sempurna pada karirnya dan sistem yang dimainkan oleh Chelsea, yang mana juga sama dengan apa yang kami terapkan di tim nasional Belgia, hal itu tentu saja memberikan dia nafas yang baru dalam kehidupan,” tukas ahli taktik berkebangsaan asal Spanyol tersebut.
“Musim lalu, sebagai seorang manajer dari tim lawan di kompetisi Liga Primer Inggris, kau pasti selalu waspada kepada sosok seorang Eden Hazard dan bermain di posisi sebagai sayap kiri tentu saja mungkin akan membuat lebih mudah untuk menghentikan dia dalam situasi duel satu lawan satu,” tukas manajer yang pernah menangani Everton dari tahun 2013 sampai tahun 2016 yang lalu itu.
“Sekarang ini semuanya jadi lebih sulit untuk bisa menghentikan pergerakan dari Hazard,” tegas Martinez.
Sementara itu, orang tua Hazard, yakni Carine dan Thierry, dulunya juga sama-sama merupakan pemain sepak bola dan tiga saudaranya yang lain juga berkarir di dunia sepak bola.
Martinez mengatakan bahwa kenaturalan seorang Hazard untuk mencintai sepak bola menjadi salah satu dari aset terbesarnya.
“Hal yang positif tentang Hazard adalah bahwa dia punya silsilah keluarga pemain sepak bola,” tambah Martinez.
“Dia bukanlah salah seorang di antara para pemain sepak bola generasi baru ketika semuanya bisa dilakukan dengan mudah. Dia jatuh cinta dengan permainan ini. Ayahnya dulu juga merupakan seorang pemain sepak bola dan empat saudaranya yang lain pun demikian,” beber juru strategi yang saat ini sudah menginjak usia 43 tahun ini.
“Thorgan juga sudah masuk ke tim nasional, yang bermain bersama dengan Borussia Monchengladbach. Kemudian ada dua adiknya dan kami melihat mereka cukup sering tampil di taman di Belgia di luar rumahnya,” terang Martinez.
“Rasa cintanya pada dunia sepa bola ini terasa otentik dan natural. Dia pasti akan tetap bermain sepak bola jika meski sekali pun dia bukan seorang pemain sepak bola profesional,” pungkas pelatih kelahiran kota Balaguer tersebut.