Jurgen Klopp menegaskan bahwa Liverpool tidak bisa menyalahkan pada absennya pemain yang menjadi penyebab utama buruknya penampilan performa tim berjuluk The Reds ini selama beberapa pekan terakhir ini.
Liverpool berhadapan dengan Southampton di laga leg kedua babak semifinal Piala Liga Inggris yang bakal digelar di Anfield pada hari Rabu malam besok. Dalam pertandingan ini, The Reds menjalani misi berat karena harus bisa mengejar ketertinggalan skor 2-1 pada laga leg pertama.
Liverpool tercatat baru mengemas satu kemenangan dalam enam laga terakhir yang mereka lakoni di semua kompetisi. Akan tetapi, selama itu mereka tidak diperkuat oleh sang mesin gol andalan Sadio Mane sejak tanggal 2 Januari yang lalu setelah pemain yang berposisi sebagai penyerang itu berlaga bersama dengan tim nasional (timnas) Senegal yang tengah berjuang di turnamnen Piala Afrika 2017.
Selain itu, gelandang Philippe Coutinho yang baru saja melakoni laga come back usai absen selama enam pekan, dia justru kembali menderita cedera di bagian ligamen pergelangan kaki. Sedangkan Joel Matip baru saja diizinkan oleh FIFA selaku otoritas tertingi sepak bola dunia untuk membela skuat Liverpool pekan lalu menyusul cekcok yang terjadi pada dia dengan federasi sepakbola Kamerun.
“Kami merindukan Sadio, kami kehilangan Phil untuk sementara waktu dan kami juga tidak bisa menampilkan Joel Matipi. Sebanyak apa pun saya suka pada Sadio, bukan itu masalahnya karena kami kehilangan Sadio,” kata Klopp.
“Kami melakukan kesalahan yang lain, bukan karena kami tidak mencetak cukup gol. Kami mencetak gol yang cukup untuk bisa memenangi pertandingan,” imbuh juru strategi yang sudah menangani tim berjuluk The Reds sejak akhir tahun 2015 yang lalu itu.
“Kau selalu berbicara soal lini pertahanan, atau para pemain. Saya berkata tentang keseluruhan lini pertahanan dari tim. Jika memang harus membeli pemain dan memperbaikinya, saya akan menjadi orang yang bodoh karena tidak melakukan itu. Akan tetapi itu tidak sesederhana yang dibayangkan,” tambah ahli taktik berkebangsaa asal Jerman ini.
“Saya tahu tentang masalah yang kami hadapi setelah Hari Natal, dan itu memang mengecewakan. Saya melihat sebelum pertandingan bahwa kami akan kembali di jalur yang benar dan kami bisa melihat adanya kesegaran ketika para pemain kembali melakoni latihan,” tukas Klopp.
“Akan tetapi kami menghadapi pertandingan ini, dan ini tidak terlalu baik. Akan tetapi ini sudah menjadi bagian dari kehidupan. Kami melakukan rapat yang panjang setelah pertandingan, jadi saya siap untuk menghadapi sisa musim ini,” tegas pelatih yang kini sudah menginjak usia 49 tahun tersebut.
“Kami sedang melalui periode yang sangat intens,” tandas manajer kelahiran kota Stuttgart itu.
Sementara itu, Liverpool telah menelan kekalahan pertama mereka ketika tampil di kandang sendiri musim ini akhir pekan kemarin. Tim yang berasal dari daerah Merseyside itu tumbang dengan skor akhir 3 -2 di tangan Swansea City dalam laga lanjutan Liga Primer Inggris yang digelar di Anfield Stadium. Atas kekalahan itu, Liverpool terpaksa memperlebar jarak menjadi 10 poin di bawah Chelsea yang masih kokoh di puncak klasemen sementara Liga Primer Inggris musim 2016/17 ini.
Lebih jauh lagi, Matip yang sudah menepi dari lapangan karena menderita cedera di bagian pergelangan kakinya, sempat bermain selama sekitar satu jam untuk memperkuat tim Liverpool U23 pada hari Minggu malam kemarin ketika mereka sukses petik kemenangan dengan skor telak tiga gol tanpa balas atas Ipswich Town di kompetisi Piala Liga Inggris. Kemungkinan besar Matip akan tampil memperkuat tim asuhan Klopp itu ketika berhadapan dengan Southampton besok.
Ketika ditanya tentang kapan Matip bisa kembali memperkuat Liverpool, Klopp menambahkan: “Ini menjadi kabar yang bagus karena dia adalah seorang pemain yang sangat baiki,” ungkap Klopp.
“Akan tetapi dia sudah absen selama enam pekan, jadi para pemain lain harus bermain di sepanjang musim ini berjalan. Jadi itulah masalahnya, bukan Joel yang tidak bisa mendapat kesempatan untuk tampil lebih banyak lagi,” tandas pelatih yang sempat menjuluki dirinya sendiri dengan sebutan sebagai The Normal One itu.
“Jadi dia memang tidak bisa bermain akan tetapi kami harus bisa mengatasinya. Kami tidak senang dengan beberapa hasil pertandingan terakhir yang kami lakoni, akan tetapi kami juga bisa memahamni itu,” terang ahli taktik berkebangsaan asal Jerman tersebut.
“Kadang memang ada satu kesalahan, akan tetapi kebanyakan waktu ini hanya terjadi pada sekitar tujuh atau delapan pemain. Itulah bagaimana kami memahaminya. Ini bukan melulu soal satu pemain saja. Kami melakukan segala cara untuk bisa tampil dengan lebih baik lagi,” tambah pelatih yang sebelumnya menangani tim asal Bundesliga Jerman Borussia Dortmund itu.
Liverpool sukses memetik kemenangan dengan skor telak 6-1 atas The Saints (julukan Southampton) pada gelaran kompetisi Piala Liga Inggris musim 2015/16 yang lalu. Akan tetapi Klopp mengatakan bahwa dia berharap adanya pertandingan yang ketat menyusul hasil imbang yang diterima ketika tampil di St Mary Stadium tersebut sebelumnya.
“Kami pernah melawan Southampton tahun lalu di kompetisi ini, dan dua kali lagi di Liga Primer Inggris,” ujar manajer yang kini sudah menginjak usia 49 tahun tersebut.
“Menghadapi kami, mereka adalah tim sepak bola, melawan kami meraka justru bertahan dengan sangat dalam. Berhadapan dengan kami, saya pikir itu menjadi suatu pertanda hormat,” ujar pelatih berkacamata ini.
“Kali ini, kedua tim merasa frustasi. Mereka punya serangan balik, momen yang benar-benar luar biasa, ketika mereka berhasil mendapatkan kesempatan. Bagi kami, skor 1-0 atau 0-0 tidak ada bedanya,” pungkas Klopp.