Manajer Manchester City, Pep Guardiola, mengakui bahwa dia tidak yakin dengan apa yang dia harapkan dari Gabriel Jesus setelah mendatangkan pemain yang berposisi sebagai penyerang tersebut. Bahkann, Guardiola membandingkan penggawa muda asal Brasil itu dengan buah semangka.
Bomber berharga GBP 27 juta yang baru mendarat ke kota Manchester pada bulan Januari yang lalu itu tampil dengan baik dalam debut pertamanya di kompetisi Liga Primer Inggris. Bahkan, Gabriel Jesus sukses mencetak gol perdana di tanah Inggris ketika Manchester City berhasil bantai West Ham United dengan skor empat gol tanpa balas dalam laga yang digelar pada hari Kamis (2/2) dini hari tadi WIB di London Stadium.
Guardiola ditanya apakah Gabriel Jesus, yang juga mencatat penampilan yang impresif ketika berhadapan kontra Crystal Palace pada laga putaran keempat Piala FA akhir pekan kemarin, terkejut dengan kontribusi yang sudah diberikan oleh penyerang muda yang baru menginjak usia 19 tahun tersebut sejauh ini.
“Kita tidak pernah tahu, ini seperti sebuah semangka – harus terbuka untuk bisa melihat apa yang ada di dalam isinya,” kata Guardiola.
“Perspektif itu bagus. Dia adalah seorang pemain muda yang bertalenta. Akan tetapi dia juga punya mentalitas yang besar. Dia bermain dengan sangat agresif,” imbuh juru strategi yang baru menangani tim berjuluk The Citizens itu sejak musim panas tahun 2016 yang lalu itu.
“Dia ingin menjadi seorang pemain yang baik. Dia punya mimpi dan dia punya sesuatu yang dia ingin lakukan di masa depan dalam karirnya. Itu sangat membantu,” tambah ahli taktik berkebangsaan asal Spanyol ini.
“Dia ingin bisa melakukan sesuatu di dunia sepak bola dan, tentu saja, kami akan mencoba untuk memberikan bantuan kepadanya,” tandas Guardiola.
“Saya rasa itu sudah memberikan pengaruh yang baik pada delapan menit penampilannya menghadapi Tottenham Hotspur, dia sempat membuat dua atau tiga kesempatan dalam waktu delapan menit itu,” beber pelatih yang saat ini sudah menginjak usia 45 tahun ini.
“Saat melawan Crystal Palace, pertandingan pertamanya di kompetisi Liga Primer Inggris, dia sudah bermain dengan cukup bagus,” tukas manajer kelahiran kota Santpedor tersebut.
“Dengan umpan matang pertama yang dia berikan ketika menghadapi Crytal Palace, dia memberikan bola kepada Rash (Raheem Sterling). Hari ini dia memberikan kepada Kevin (de Bruyne). Setelah kedatangannya di sini, dia adalah seorang pemain yang bisa memberikan serangan dan selalu haus untuk bisa mencetak gol,” papar Guardiola.
Gabriel Jesus lebih dipilih untuk mengisi lini serang Manchester City dibandingkan dengan Sergio Aguero, akan tetapi Guardiola langsung menepis kabar tersebut bahwa striker asal Argentina itu kini menjadi pilihan kedua sebagai bomber utama klub yang bermarkas di Etihad Stadium tersebut.
“Tentu saja mereka bisa bermain secara bersama-sama,” tegas Guardiola.
“Bagi kami, Sergio tetap menjadi pemain penting. Semua orang tahu bahwa kami tidak bisa mencapai target kami tanpa kontribusi dari dia,” tandas pelatih yang musim lalu menangani tim raksasa asal Bundesliga Jerman Bayern Munchen tersebut.
“Saya adalah seseorang yang suka untuk melibatkan para pemain sebanyak mungkin karena jadwal pertandingan ini sungguh gila yang tidak mungkin untuk bisa menurunkan pemain yang sama. Akan tetapi saya mencoba untuk tetap berlaku adil,” paparnya.
Selain itu, Guardiola juga lebih memilih untuk memasang Willy Cabalero daripada Claudio Bravo untuk mengisi posisi sebagai penjaga gawang dalam pertandingan dini hari tadi. Dan kiper berkebangsaan asal Argentina itu berhasil mencetak hasil clean sheet secara beruntun dalam dua penampilan terakhirnya menjadi palang pintu terakhir pertahanan The Citizens.
“Hari ini dia menjadi pilihan pertama,” ungkap Guardiola.
“Itu memang bukan menjadi satu pilihan yang mudah,” lanjut manajer yang mengawali karirnya dengan menangani tim raksasa asal La Liga Spanyol, Barcelona, tersebut.
“Akan tetapi lebih sulit untuk meninggalkan para pemain di Manchester. Saya punya sekitar 22 atau 23 pemain dan mereka semua layak untuk tampil. Ini menjadi keputusan yang paling berat di setiap pertandingan,” beber Guardiola.
Manchester City sukses mencetak tiga gol di babak pertama berkat gol yang masing-masing dicetak oleh Kevin de Bruyen, David Silva, dan Gabriel Jesus. Sedangkan gol keempat The Citizens sukses dicetak oleh Yaya Toure yang dia torehkan lewat titik penalti di babak kedua.
Akan tetapi, meskipun berhasil mencetak skor dengan banyak gol, Guardiola merasa bahwa Manchester City cukup beruntung untuk bisa meraih hasil seperti ini dibandingkan dengan beberapa pertandingan sebelumnya.
“Kami beruntung dengan pertandingan yang lain,” tambah Guardiola.
“Pertama kali kami berhasil mencetak gol, yang kedua kami juga berhasil mencetak gol. Berapa kali hal itu tidak terjadi? Khususnya ketika di kotak penalti lawan saat kami begitu kuat,” paparnya.
“Tentu saja kami merasa sangat senang. Dalam performa permainan yang kami lakukan itu memberikan hasil yang sangat bagus. Dalam hal intensitas, tekanan tinggi, dan bagaimana kami menguasai pertandingan setelah unggul 2-0, itu bagus,” jelas Guardiola.
“Kami berhasil menguasai bola panjang terhadap Andy Carroll dan Michail Antonio. Kami sempat kepayahan ketika mendapatkan servis bola mati. Kami mencoba untuk bisa terus melaju mempertahankan momentum ini,” ucapnya.
“Sekitar 10 atau 12 menit pertama kami sempat mendapat banyak masalah. Kami gagal dalam bola-bola yang sederhana, kami tidak bermain dengan baik, dan kami merasa beruntung,” ujar Guardiola.
“Pada pertandingan yang lain kami bisa membuat peluang yang lebih banyak dan kami juga bermain dengan lebih baik akan tetapi gagal mencetak gol ketika kami sudah berada di kotak penalti lawan. Setelah gol itu, ini sangat membantu kami,” tutupnya.