Louis van Gaal baru saja mengirim sinyal kuat bahwa dia akan segera pensiun menjalani karir sebagai seorang pelatih tim sepak bola. Manajer asal Belanda ini tercatat pernah berhasil meraih berbagai gelar bergengsi ketika menangani sejumlah tim seperti Ajax Amsterdam, Barcelona, AZ Alkmaar, Bayern Munchen, dan terakhir Manchester United. Selain itu, juru strategi yang kini sudah menginjak usia 65 tahun tersebut pernah mengantar tim nasional (timnas) Belanda finis di peringkat ketiga gelaran turnamen Piala Dunia tahun 2014 yang lalu di Brasil.
Selain itu, ahli taktik kelahiran kota Amsterdam ini juga tercatat pernah menangani sejumlah tim besar di Eropa dan bekerja sama dengan sejumlah pemain kelas dunia. Sebagai tribut atas pensiunnya Louis van Gaal, kami menyusun tim terbaik yang diisi oleh para pemain terbaik yang pernah bekerja sama dengan dia. Para pemain pilihan ini juga akan masuk dalam formasi 3-5-2, yang merupakan formasi favorit sang manajer.
Penjaga gawang
Edwin van der Sar
Penjaga gawang legendaris asal Belanda ini menjadi bagian dari Generasi Emas yang pernah mendapat polesan tangan dingin Louis van Gaal ketika menjadi manajer Ajax Amsterdam pada tahun 1991 yang lalu. Van der Sar kemudian menjadi kiper utama klub tersebut dan berhasil meraih berbagai gelar domestik dan juga trofi Liga Champions pada tahun 1995 yang lalu, sebelum menasbihkan diri sebagai salah seorang penjaga gawnag terbaik dunia sepanjang masa.
Bek
Philipp Lahm
Saat ini Lahm boleh dibilang dianggap sebagai salah seorang bek kanan terbaik dunia. Dia tercatat selalu tampil rutin mengisi starting XI Bayern Munchen ketika saat itu masih berada di bawah asuhan Louis van Gaal. Dia bahkan turut mengantar tim raksasa asal Bavaria ini pada musim pertama ditangani Louis van Gaal, yakni musim 2009/10, meraih dua gelar domestik dan finis sebagai finalis Liga Champions usai tumbang di tangan tim wakil dari Serie A Italia Inter Milan. Sejak saat itu, Lahm berhasil meraih berbagai gelar bersama dengan tim berjuluk Die Roten tersebut baik di skala domestik Jerman maupun di panggung Eropa. Bahkan, dia berhasil mengantar tim nasional (timnas) Jerman meraih gelar juara Piala Dunia tahun 2014 yang lalu.
Danny Blind
Dalam formasi yang fleksibel yang menerapkan tiga bek di hampir sepanjang waktu, menjadi sesuatu yang krusial bahwa Louis van Gaal punya seorang bek tengah maupun seorang sweeper yang dapat diandalkan. Dan pemain itu adalah Blind, yang berhasil menembus skuat utama Ajax Amsterdam sejak kedatangan Louis van Gaal menangani tim asal ibukota Belanda tersebut. Blind menjadi salah seorang dari sedikit pemain yang pernah menjajal manisnya menjadi juara Liga Champions, Liga Europa, dan Piala European Cup Winners.
Frank de Boer
De Boer bisa saja menjadi seorang bek tengah yang sangat efektif, akan tetapi pada akhirnya dia justru mengisi posisi sebagai bek kiri untuk Ajax Amsterdam, ketika dia menjadi bagian utama dari tim emas yang berada di bawah asuhan Louis van Gaal yang berhasil mendominasi kompetisi domestik di Belanda dan sukses menembus tiga final di panggung Eropa. Louis van Gaal kemudian membawa dia dan juga saudaranya, Ronald de Boer, untuk bergabung dengan Barcelona pada bursa transfer musim dingin bulan Januari tahun 1999 yang lalu.
Gelandang
Arjen Robben
Robben memainkan peran yang sangat signifikan pada fase kedua karir Louis van Gaal. Pelatih kelahiran kota Amsterdam itu memboyong Robben dari tim raksasa asal La Liga Spanyol Real Madrid untuk bergabung dengan Bayern Munchen sejak Louis van Gaal menjadi orang yang duduk di kursi kepelatihan tim yang bermarkas di Allianz Arena pada tahun 2009 yang lalu tersebut. Dan 23 gol yang ditorehkan oleh Robben pada saat itu berhasil mengantar tim raksasa asal Bavaria itu meraih dua gelar dan juga lolos ke partai final Liga Champions. Selain itu, Robben juga menjadi salah seorang bintang timnas Belanda pada gelaran turnamen Piala Dunia tahun 2014 yang lalu, yang ketika itu juga berada di bawah arahan Louis van Gaal, yang berhasil finis di urutan ketiga dalam kompetisi yang ketika itu digelar di Brasil tersebut.
Edgar Davids
Adalah Louis van Gaal yang memberikan julukan nama ‘Pitbull’ kepada Davids, yang ketika itu tampil dengan luar biasa sebagai seorang gelandang. Louis van Gaal mendidik Davids muda dengan baik ketika keduanya masih sama-sama bernaung di bawah bendera Ajax Amsterdam. Dan berkat tangan dingin Louis van Gaal, dia menjadi salah seorang pemain andalan klub raksasa asal Eredivisie Belanda tersebut. Selain itu, Davids juga tercatat kembali dipertemukan dengan Louis van Gaal di tim Oranje (julukan timnas Belanda) ketika sang manajer kurang mendapat kesukesan pada periode pertama menangani negaranya tersebut.
Luis Enrique
Maestro lini tengah ini menjadi gelandang andalan Barcelona ketika saat itu masih berada di bawah asuhan Louis van Gaal. Bersama Enrique, Louis van Gaal sukses mengantar tim raksasa asal Catalan itu meraih gelar juara La Liga Spanyol pada tahun 1998 dan 1999. Enrique bahkan menjadi salah seorang pemain kesayangan Louis van Gaal karena dia punya kemampuan yang mumpuni untuk mengisi posisi sebagai gelandang dan bahkan turut membantu serangan jika dibutuhkan.
Rivaldo
Pemain asal Brasil ini menjadi bintang ketika Louis van Gaal mengambil alih tampuk kepemimpinan pelatih di Barcelona. Akan tetapi, hubungan antara kedua sosok ini tidak berjalan dengan baik ketika sang manajer ingin agar Rivaldo mengisi posisi lini tengah daripada berada di area sisi lapangan. Akan tetapi, perselisihan tersebut akhirnya menemui jalan tengah. Rivaldo bahkan berhasil menjadi mesin gol yang produktif bagi tim berjuluk La Blaugrana ini. Bahkan, Rivaldo berhasil menjalin kerja sama yang luar biasa bersama dengan Patrick Kluivert di skuat Barcelona.
Luis Figo
Louis van Gaal berhasil meracik lini serang yang berbahaya di dalam skuat Barcelona. Dan pada Rivaldo, Kluivert, dan Luis Figo, La Blaugrana menjadi tim yang sangat berbahaya. Pemain asal Portugal itu menjadi salah seorang pemain yang paling kreatif di dunia. Dan Figo juga berhasil mengantar tim yang bermarkas di Camp Nou itu meraih dua gelar juara La Liga Spanyol selama masih ditangani oleh Louis van Gaal.
Penyerang
Patrick Kluivert
Karir antara Louis van Gaal dengan Kluivert terjalin dengan sangat baik. Berkat keputusan Louis van Gaal yang memberikan kesempatan kepada pemain yang berposisi sebagai striker itu menembus skuat utama Ajax Amsterdam di awal tahun 1990-an dan ketika itu dia masih muda baru menginjak usia 18 tahun saat mencetak gol kemenangan yang mengantar Ajax Amsterdam meraih gelar juara Liga Champions pada tahun 1995 yang lalu. Kluivert kembali dipertemukan dengan Louis van Gaal ketika sama-sama bernaung di bawah bendera Barcelona pada bulan Agustus tahun 1998 yang lalu, dan dalam tandem bersama Rivaldo dan Figo, ketiga pemain ini menjadi lini serang yang sangat berbahaya dari La Blaugrana.
Dennis Bergkamp
Penyerang asal Belanda ini memang sudah menjadi mesin gol andalan Ajax Amsterdam ketika Louis van Gaal ditunjuk untuk menangani tim ini. Akan tetapi, Bergkamp menjadi bomber yang lebih hebat lagi sejak dilatih oleh Louis van Gaal. Tercatat, dia berhasil mengemas 30 gol dan 33 gol dalam dua musim Louis van Gaal menangani tim yang bermarkas di Amsterdam Arena tersebut. Bergkamp kemudian memutuskan untuk angkat kaki dari tim raksasa asal Eredivisie Belanda dan bergabung dengan Inter Milan sebelum Ajax Amsterdam menggapai puncak kesuksesan di panggung Eropa. Akan tetapi, tetap saja dia menjadi salah seorang penyerang paling mematikan yang tercatat pernah merasakan tangan dingin Louis van Gaal.
Pemain Cadangan
Frank Rijkaard – Pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan ini dibawa kembali ke Ajax Amsterdam oleh Louis van Gaal dan mengantar mereka meraih gelar juara Liga Champions.
Marc Overmars – Louis van Gaal mengakui pemain yang berposisi sebagai sayap ini bahwa dia adalah seorang pemain yang hebat sebelum merekrutnya pada tahun 1992 yang lalu dan Overmars juga berhasil mengantar klub ini merengkuh berbagai kesuksesan.
Ronald de Boer – Lagi, Louis van Gaal memboyong De Boer kembali ke Ajax Amsterdam dan dia telah membuktikan kapasitasnya sebagai seorang pemain. Bahkan, Louis van Gaal juga turut membawa pemain ini untuk bergabung dengan Barcelona pada tahun 1999 yang lalu.
Clarence Seedorf – Dia merupakan pemain asli jebolan dari akademi Ajax Amsterdam yang memainkan peran penting dalam kesuksesan yang berhasil diraih oleh klub ini baik di level domestik Belanda maupun di panggung Eropa.
Robin van Persie – Penyerang hasu gol ini ditunjuk sebagai kapten timnas Belanda ketika saat itu berada di bawah asuhan Louis van Gaal. Hubungan dekat antara kedua sosok ini sayangnya berjalan kurang harmonis ketika Van Persie dan Van Gaal sama-sama bernaung di bawah bendera tim raksasa asal Liga Primer Inggris Manchester United.
Pep Guardiola – Gelandang yang lebih banyak menghabiskan karirnya untuk membela Barcelona ini tetap menjadi jenderal lapangan tengah La Blagrana ketika Louis van Gaal ditunjuk untuk menangani tim raksasa asal La Liga Spanyol tersebut.
Frank Ribery – Sayap peluh talenta dari Prancis ini berhasil mengantar Bayern Munchen lolos ke partai final Liga Champions tahun 2010 yang lalu, meski akhirnya tumbang di tangan tim wakil dari Serie A Italia Inter Milan. Akan tetapi sayangnya Ribery absen dalam pertandingan itu karena menjalani masa hukuman larangan ikut bertanding akibat akumulasi kartu.