Manajer Manchester United Jose Mourinho mengatakan bahwa dia merasa senang bisa melihat Liverpool menampilkan lini pertahanan dengan baik ketika dua tim ini hanya mampu memetik skor imbang 1-1 saat saling dipertemukan dalam laga lanjutan Liga Primer Inggris yang digelar para hari Minggu (15/1) tadi malam.
Dalam pertandingan yang digelar di Old Trafford malam tadi, sang penyerang andalan Manchester United Zlatan Ibrahimovic kembali melanjutkan produktivitasnya dalam mencetak gol. Bomber gaek berusia 35 tahun asal Swedia ini berhasil menceploskan si kulit bundar lewat tandukan kepala yang sekaligus menggagalkan kemenangan yang sebelumnya diraih oleh tim tamu di babak pertama. Selain itu, ini juga menjadi gol ke-14 yang berhasil dikumpulkan oleh penyerang berusia 35 tahun asal Swedia ini di kompetisi Liga Primer Inggris musim ini. Dengan demikian, Manchester United sukses gagalkan kemenangan The Reds (julukan Liverpool) dan memaksakan pertandingan ditutup dengan hasil seri 1-1
James Milner berhasil mencetak gol lewat eksekusi penalti untuk memberikan keunggulan bagi tim tamu setelah sebelumnya pemain termahal dunia Paul Pogba tertangkap tangan menyentuh bola di kotak telarang ketika laga baru berjalan 27 menit. Gol tersebut berhasil memberikan keunggulan bagi Liverpool sebelum Zlatan mencetak gol penyama kedudukan. Akan tetapi, meskipun tim berjuluk The Reds ini menampilkan performa lini pertahanan yang solid, ketika Dejan Lovren dinobatkan sebagai man of the match, mereka nyatanya gagal untuk bisa mempertahankan atau menggandakan kemenangan dalam laga tandang di markas Manchester United ini.
Mourinho sempat mendapatkan kritikan keras atas penampilan bertahan yang ditampilkan oleh par pasukan Manchester United pada pertandingan sebelumnya di kompetisi Liga Primer Inggris musim ini yang berakhir dengan skor imbang tanpa gol yang digelar di Anfield. Akan tetapi, kali ini pelatih asal Portugal ini balik menyinggung soal strategi bertahan yang diterapkan oleh tim besutan manajer Jurgen Klopp tersebut.
“Ini memang pertandingan yang menghibur, akan tetapi ini bukan pertandingan yang menampilkan kualitas yang tinggi,” kata Mourinho.
“Saya rasa kedua tim ini bisa tampil dengan lebih baik lagi dibandingkan dengan apa yang kami lakukan hari ini, dalam hal kualitas dari permainan. Kami sempat membuat beberapa peluang ketika skor masih 0-0 akan tetapi kemudian mereka berhasil mencetak gol lebih dulu. DI babak kedua kami juga sempat punya sedikit peluang yang penting juga akan tetapi mereka ternyata malah bertahan,” imbuh ahli taktik yang baru menangani tim yang bermarkas di Old Trafford sejak musim panas tahun 2016 yang lalu ini.
“Ikut senang juga rasanya bisa melihat Liverpool ternyata juga mampu bermain secara bertahan dengan sangat baik. Pada serangan balik mereka juga selalu berbahaya dan sempat mendapatkan beberapa peluang,” tandas juru strategi yang kini sudah menginjak usia 53 tahun itu.
Pada akhirnya, tim besutan Mourinho itu berhasil memanfaatkan peluang yang merek dapatkan untuk menggagalkan kemenangan The Reds (julukan Liverpool) ketika pertandingan sudah memasuki menit-menit akhir waktu normal 90 menit. Ibrahimovic sukses mementahkan kekalahan bagi Setan Merah usai menyelesaikan umpan silang hasil kiriman dari Antonio Valencia.
Kesempatan itu datang setelah Marouane Fellaini yang tampil sebagai pemain pengganti melakukan tandukan kepala yang membentur ke mistar gawang. Mourinho memang mengakui bahwa keputusan untuk memasukkan gelandang asal Belgia itu karena Manchester United mengubah strategi permainan dengan pendekatan yang lebih langsung.
“Kami harus mengubah cara bermain kami,” beber Mourinho.
“Liverpool adalah tim yang bisa memberikan tekanan yang sangat baik dalam pertandingan. Jadi ini tentu bukanmenjadi tugas yang mudah untuk bisa mengalirkan bola dengan gaya kami sendiri. Jadi kami memutuskan untuk mengubah strategi bermain dan menerapkan pendekatan permainan yang lebih langsung dan berhasil memberikan masalah kepada mereka. Saya rasa kami layak mendapatkan hasil yang lebihbaik, akan tetapi satu poin saja sudah menjadi sesuatu yang harus kami semua terima,” papar manajer yang sempat menjuluki dirinya sendiri dengan sebutan sebagai The Special One tersebut.
Sementara itu, manajer Liverpool Klopp tidak mau membahas soal potensi posisi off side tepat sesaat sebelum Manchester United berhasil mencetak gol penyama kedudukan maupun ketika Wayne Rooney melakukan pelanggaran kepada James Milner. Sedangkan Mourinho dengan malu-malu membahas tentang hadiah tendangan penalti yang didapatkan oleh kubu tim tamu usai Pogba terlihat melakukan sentuhan pada bola di kotak terlarang.
Pelatih yang sebelumnya menangani Chelsea ini memberikan sedikit argument tentang kepemimpinan wasit Michael Oliver secara menyeluruh dalam pertandingan ini. Akan tetapi, Mourinho membahas soal hukuman penalti itu sebagai sebuah kesempatan untuk membuat pernyataannya sendiri.
“Saya tidak tahu,” kelit Mourinho.
“Saya tidak tahu, saya tidak melihat itu. Akan tetapi wasit berada di posisi yang sangat dekat, jadi mungkin itu memang penalti,” ujar pelatih yang mengawali karir kepelatihannya dengan menangani klub asal Portugal FC Porto tersebut.
“Masalahnya dengan hukuman penalti ini adalah apakah ini hanya menjadi sebuah criteria – kadang kau mendapatkannya, kadang tidak – dan rasanya sungguh luar biasa dalam 21 pertandingan di Liga Primer Inggris, plus tiga laga di Piala Liga Inggirs, ditambah satu pretandingan di Piala FA berjumlah 25,” jelas Mourinho.
“Dalam 25 pertandingan, kami hanya mendapatkan satu penalti – ini menjadi sesuatu yang pantas masuk Buku Rekor Dunia dari Guinness – akan tetapi hari ini terjadi di kotak penalti kami dan saya tidak melihatnya,” tukas manajer yang tercatat pernah menangani tim raksasa asal La Liga Spanyol Real Madrid ini.
“Akan tetapi saya harus yakin bahwa itu memang penalti dan saya ikut senang dengan wasit jika itu memang layak dijatuhi hukuman penalti karena rekornya bagi kami musim ini adalah tiga pertandingan, dan tiga penalti. Jadi jika kali ini memang layak menjadi penalti, maka saya juga turut senang kepada Michael,” tutup Mourinho.