Eks pemain Chelsea, Frank Lampard, mengatakan bahwa mantan klub yang pernah dia bela itu sudah tidak mungkin lagi bisa dikejar oleh para rival lain yang ada di bawahnya untuk bisa menjadi juara Liga Primer Inggris musim 2016/17 ini.
Dengan menyisakan 16 pertandingan, tim berjuluk The Blues itu unggul 18 poin di sebagai pemuncak klasemen sementara. Dan Lampard yang saat ini sudah menginjak usia 38 tahun itu berkata kepada Jamie Carragher, dalam sebuah sesi wawancara untuk Daily Mail, tidak ada dari rival Chelsea di Liga Primer Inggris yang bisa mengimbangi konsistensi atau organisasi dari klub yang bermarkas di Stamford Bridge tersebut.
Lampard berkata soal Chelsea: “Saya tidak bisa melihat ada tim lain yang bisa mengejar mereka. Mereka adalah tim yang paling teratur,” katanya.
“Diego Costa dan Eden Hazard menjadi pembeda akan tetapi kau harus memberikan sang manajer Antonio Conte banyak kredit juga. Dan jangan lupa pada Cesar Azpilicueta. Dia adalah seorang yang luar biasa. Costa dan Hazard tampil dengan luar biasa akan tetapi dia pada dasarnya adalah seorang bek kanan atau bek tengah,” imbuh pria berkebangsaan asal Inggris ini.
“Dia sepertinya sudah ditakdirkan untuk mengisi peran itu. Dia mungkin saja akan menjadi pemain terbaik musim ini,” ujar mantan pemain yang dulu berposisi sebagai gelandang itu.
Selain itu, Lampard yang pernah bermain bersama dengan West Ham United itu mengatakan kepada analis dari Sky Sports dan juga eks bek Liverpool itu, bahwa atmosfir yang ada di dalam tubuh skuat Chelsea saat ini benar-benar berbeda dengan apa yang ada pada tahun lalu.
Lampard tercatat menghabiskan lebih banyak waktunya dengan berada di kota London barat itu selama tahun 2016 yang lalu jelang menghadapi musim baru di kompetisi liga Amerika Serikat Major League Soccer (MLS) yang sekaligus menerima bantuan medis karena cedera yang dia derita.
Dia menambahkan: “Mereka berada pada kondisi yang buruk tahun lalu. Saya kembali dan mendapat perawatan selama satu pekan musim lalu ketika menderita cedera. Suasana di ruang ganti benar-benar mengerikan. Guus Hiddink (manajer sementara Chelsea) ada di sana, mereka berada di urutan ke-12 klasemen Liga Primer Inggris,” tambah Lampard.
“Banyak pemain yang mengalami cedera, mereka juga tidak bermain dengan baik dan kau bisa mencium bahwa ada sesuatu yang tidak beres di sana,” beber pemain yang bergabung dengan klub yang berasal dari kota London barat sejak tahun 2001 sampai tahun 2014 yang lalu tersebut.
“Mereka harus mengubah keseluruhan mentalitas yang ada di sana. Conte bahkan berhasil melakukannya tanpa perlu banyak melakukan perubahan dalam kompetisi skuat Chelsea,” terang Lampard.
“Dia membuat beberapa sedikit tambahan dan N’Golo Kante benar-benar tampil dengan luar biasa akan tetapi Conte memang menjadi sosok pelatih yang mereka butuhkan,” tukas pria kelahiran kota Romford, London, tersebut.
“Saya sudah melihat apa yang dia lakukan. Dia membimbing pemain Chelsea dengan baik. Mereka semua terlihat fit, bugar, dan tahu tugas mereka masing-masing. Mereka semua bisa tampil dengan baik. Saya melihat ketika mereka berhadapan dengan Hull City. Mereka sedikit kehilangan kecepatan lari akan tetapi masih bisa menang dengan skor 2-0,” jelas Lampard.
“Arsenal berhasil keluar dari penjara minggu lalu akan tetapi saya tidak bisa melihat mereka atau Manchester City bisa terus tampil konsisten seperti Chelsea. Saya suka Liverpool dan Jurgen Klopp akan tetapi mereka tidak punya konsistensi,” tutur mantan pemain yang pernah bergabung dengan Manchester City setelah lepas dari pelukan Chelsea ini.
Selain itu, Lampard juga menjelaskan bahwa dia sempat menyesal karena tidak bisa menikmati karirnya lagi sebagai seorang pemain sepak bola.
Melihat kembali pada perjalanan karir ketika Lampard berhasil meraih tiga kali gelar juara Liga Primer Inggris, satu kali mengangkat trofi juara Liga Champions, ditambah dengan empat kali merengkuh gelar juara Piala FA selama enam tahun, juga berbagai kesuksesan yang pernah dia raih di kompetisi Piala Liga dan juga Liga Europa, dia mengatakan: “Ketika saya mengingat kembali, saya tidak menikmati banyak pertandingan yang besar,” ungkap Lampard.
“Saya tidak menikmati pertandingan di final. Kau bisa menikmati rasanya mengangkat trofi dan selebrasi perayaannya. Akan tetapi itu selalu pertandingan selanjutnya,” kata pemain yang terakhir kali merumput bersama tim asal Amerika Serikat New York City FC tersebut.
“Saya punya ketakutan jika sampai kalah, takut tentang apa yang mungkin akan terjadi jika saya tampil dengan buruk. Mungkinkah saya akan didrop? Akankah Liverpool atau Manchester United bisa lebih baik dari kami tahun depan? Saya tidak bisa banyak mengingat berbagai hal dalam karir saya,” terangnya.
“Saya tidak pernah secepat itu sebagai seorang bocah, jadi saya harus bisa lebih cepat lagi. Saya berlatih dengan keras. Saya tidak pernah bisa menjadi pemain yang bisa bermain dengan santai, seperti Michael Owen atau Steven Gerrard, yang memang bisa bermain dengan alami,” pungkas Lampard.