Manajer Arsenal Arsene Wenger meminta maaf atas sikapnya di akhir pertandingan ketika tim asuhannya itu sukses memetik kemenangan secara dramatis dengan skor 2-1 atas Burnley pada laga lanjutan Liga Primer Inggris yang digelar pada hari Minggu (22/1) tadi malam. Wenger terlihat melakukan dorongan kepada ofisial keempat pertandingan. Atas ulah tidak sportif tersebut, juru strategi asal Prancis ini terpaksa diusir dari lapangan di sisa waktu pertandingan.
Sikap yang dilakukan oleh Wenger itu didasari atas reaksi setelah Burnley mendapat hadiah tendangan penalti ketika laga sudah memasuki masa injury time. Sebelumnya, Wenger juga bereaksi keras ketika ofisial keempat yakni Anthony Taylor mengirim sinyal bahwa laga yang digelar di Emirates Stadium itu mendapat tambahan waktu selama tujuh menit.
Dan ketika Wenger berdiri di terowongan stadion, tayangan di TV menunjukkan bahwa pelatih veteran berusia 66 tahun itu masih berlanjut terlibat adu argument dengan Taylor dan ketika dalam keadaan marah dia melakukan dorongan kepada ofisial pertandingan tersebut.
Ketika ditanya soal insiden itu, Wenger mengatakan: “Saya menyesali semuanya. Saya seharusnya tetap diam saja dan berpaling dan pulang ke rumah. Dan saya meminta maaf atas sikap saya itu,” katanya.
Selain itu, Wenger juga menjelaskan bahwa dia tidak punya waktu untuk meminta maaf secara langsung kepada Tayler, dan bos Arsenal ini kemungkinan besar bisa menerima sanksi dari FA (federasi sepak bola Inggris) atas insiden yang melibatkan dirinya itu.
Sementara itu, wasit Jon Moss sebelumnya sudah mengusir Granit Xhaka dari lapangan dengan ganjaran kartu merah atas pelanggaran keras yang dia lakukan ketika laga memasuki menit ke-65. Selain itu, Moss juga memberikan hadiah penalti kepada Burnley ketika Francis Coquelin dianggap melakukan pelanggaran kepada Ashley Barnes. Kedua keputusan yang diambil oleh pengadil lapangan berusia 46 tahun itu sudah dianggap tepat.
Wenger mengatakan bahwa dia tidak mau mengatakan mengapa dia kecewa, akan tetapi dia mencoba untuk meredam perdebatannya dengan Taylor.
“Tidak ada yang buruk. Saya mengatakan bahwa kau mendengar setiap dari di dalam dunia sepak bola. Akan tetapi secara keseluruhan, sembilan kali dari 10 kau tidak harus diusir keluar lapangan,” beber Wenger.
“Akan tetapi jika saya, saya. Dan saya seharusnya benar-benar diam seribu bahasa,” jelas pelatih yang sudah menangani tim yang berasal dari kota London utara itu sejak tahun 1996 yang lalu tersebut.
Insiden itu memaksa Wenger melihat sisa pertandingan lewat siaran televisi yang ada di dalam Emirates Stadium, tepat ketika Andre Gray sukses cetak gol penyama kedudukan bagi Burnley sebelum akhirnya Alexis Sanchez sukses meraih gol kemenangan yang dia cetak lewat titik penalti ketika laga susah memasuki menit ke-98 masa injury time. Arsenal mendapat hadiah penalti ketika Ben Mee dianggap terlalu tinggi mengangkat kaki yang mengenai wajah Laurent Koscielny, meskipun dari tayangan ulang bek tengah Arsenal itu sudah lebih dulu berada dalam posisi off side.
Sementara itu, manajer Burnley Sean Dyche mengatakan bahwa keputusan itu meninggalkan jejak pahit di lidah, khususnya setelah melihat Arsenal berhasil mencetak skor kemenangan di masa injury time di Turf Moor di awal musim ini ketika Koscielny memasukkan bola ke gawang dengan tangannya.
“Ini menjadi sesuatu yang aneh, kesialan bagi kami, tentu saja,” kata Dyche.
“Kau pasti tidak percaya dengan keputusan itu, dia jelas berada dalam posisi off side, sesederhana itu,” tegas juru strategi berusia 45 tahun ini asal Inggris itu.
Sementara itu, Wenger punya pandangan lain tentang hal itu, dengan mengatakan tentang penalti dan kartu merah itu. Sanchez menjadi algojo dari penalti itu dan dengan tengan mengeksekusi tendangan 12 pas itu dengan gaya panenka untuk merobek gawang The Clarets (julukan Burnley) yang dikawal oleh kiper Tom Heaton. Ini menjadi satu eksekusi penalti yang paling tenang dalam situasi pertandingan dengan tekanan yang sangat tinggi, dan Wenger mengaku tidak terlalu senang tentang tendangan penalti itu.
“Terlalu tenang,” ujar pelatih yang mendapat julukan sebagai The Professor ini.
“Akan tetapi selama kau bisa mencetak skor, kau harus menerima itu dan berkata bahwa kerjanya sudah baik,” pungkas Wenger.