Thibaut Courtois mengungkapkan bahwa tuntutan yang dibuat oleh manajernya Antonio Conte adalah alasan di balik sukses Chelsea memuncaki klasemen Liga Primer.
Setelah menyapu bersih Arsenal 3-1 di Stamford Bridge di akhir pekan lalu, the Blues membuka jarak sembilan poin dengan Spurs di tempat kedua dengan rival mereka Liverpool dan Arsenal justru kesulitan.
Setelah kebobolan hanya 17 kali musim ini dan dengan 14 pertandingan tersisa, Courtois dalam keyakinan besar ketika timnya membangun momentum dengan bantuan pelatih Italia yang sangat bersemangat ini ketika mereka berusaha merebut kembali gelar yang dimenangkan dua tahun lalu.
“Senang sekali jika anda memiliki seorang manajer yang menuntut banyak hal,” ungkap penjaga gawang 24 tahun ini.
“Anda harus selalu ada di puncak setiap minggu, dan itulah yang membuat anda jadi juara. Jika anda punya manajer yang tidak menuntut maka terkadang anda santai dan anda kalah saat bertanding.”
Courtois, yang berkaki kiri dan bertangan kanan, pintar bermain voli dari sejak usia muda dan bisa saja dengan mudah mengejar karir di olah raga tersebut.
Sejumlah penyelamatannya memperlihatkan masa kejayaannya sebagai pemain voli seperti yang telrihat dalam sundulan keras Gabriel dengan skor 1-0 saat berhadapan dengan the Gunners.
Courtois yakin bisa meneruskan perkembangannya, menyoroti kemampuan umpannya sebagai area yang dia rasa bisa difokuskan.
“Saya ingin mengembangkan diri saya untuk mencapai level yang lebih tinggi lagi,” ungkapnya. “Saya pikir saya sudah ada di level yang sangat baik, tetapi saya tahu bahwa saya bisa meningkatkan diri saya lagi. Saya pikir dalam semua hal anda bisa lebih baik.
“Ketika saya di Belgia, saya banyak memainkan bola pendek. Di Atletico Madrid, pelatih hanya lebih suka bola panjang, jadi lupakan bermain bola pendek. Jadi mungkin itu akan jadi poin terbesar untuk saya kembangkan.
“Semua hal bisa anda perbaiki setiap hari dan mencari kesempurnaan dan itulah yang akan berusaha saya lakukan.”