Mantan pemain Juventus, Patrice Evra, dikabarkan hampir saja bergabung kembali dengan Manchester United pada bursa transfer musim dingin pada bulan Januari kemarin. Akan tetapi, dia mengatakan bahwa ada seseorang di klub itu yang menghadapi kepindahannya ke klub yang bermarkas di Old Trafford tersebut.
Evra akhirnya malah bergabung dengan tim yang berlaga di Ligue 1 Prancis, Olympique Marseille, dengan durasi kontrak selama 18 bulan. Padalah pemain veteran yang saat ini sudah menginjak usia 35 tahun itu mengungkapkan dia ingin bergabung kembali dengan Manchester United akan tetapi niatannya itu gagal terwujud karena mendapat halangan.
“Saya sudah sangat dekat untuk bisa kembali ke Manchester United,” kata Evra kepada Sky Italia pada hari Jumat (3/2) kemarin.
“Saya juga sudah berbicara dengan Mourinho [manajer Manchester United, Red], akan tetapi ada seseorang yang saya tidak mau menyebutkan namanya, yang mungkin tidak suka jika saya bergabung lagi ke sana,” beber pemain yang berposisi sebagai bek kiri ini.
“Bahkan fans Manchester United pasti akan merasa antusias dan akan senang, akan tetapi karena saya tahu bahwa mereka (pihak klub) tidak berbuat apa-apa maka saya meminta agen saya untuk mencarikan tim yang lain,” terang pemain berkebangsaan asal Prancis itu.
“Marseille kemudian dengan cepat berhasil mendapatkan saya dan langsung memberikan perasaan yang luar biasa,” ujar Evra.
“Kami hanya membutuhkan satu hari untuk bisa menyelesaikan proses kepindahan ini. Mereka benar-benar memperlakukan saya layaknya seorang Dewa, hal itu menegaskan bahwa mereka memang benar-benar membutuhkan saya,” jelas pemain yang sudah memperkuat skuat Manchester United sejak tahun 2006 sampai tahun 2014 yang lalu itu.
Evra angkat kaki dari Juventus setelah menghabiskan karirnya selama dua setengah tahun bersama dengan tim raksasa asal Serie A Italia tersebut. Meskipun dia tercatat sudah tidak lagi memperkuat tim berjuluk Si Nyonya Tua itu sejak memasuki masa jeda libur musim dingin yang lalu. Dia juga mengakui bahwa dia masih punya rasa hormat yang tinggi kepada manajer tim raksasa asal kota Turin tersebut, yakni Massimiliano Allegri. Dan Evra mendukung agar juru strategi asal Italia itu bisa meraih kesuksesan di masa mendatang, jika suatu hari nanti memutuskan untuk melanjutkan karir dengan menjadi manajer dari salah satu tim yang berlaga di kompetisi Liga Primer Inggris.
“Saya sangat menghormati si bos,” ungkap Evra.
“Malahan, saya merasa sakit hati ketika ada orang yang mengatakan bahwa saya meninggalkan Juventus karena Allegri. Kami pernah berbicara, dan menurut saya dia adalah seorang pelatih yang luar biasa, dan dia juga sudah membuktikan kepada saya dua tahun yang lalu ketika kami berhadapan dengan Borussia Dortmund,” paparnya.
“Dia memaparkan presentasi kepada saya bahwa, ketika saya tampil menghadapi Borussia Dortmund, untuk pertama kalinya dalam karir saya semua yang dia katakan benar-benar terjadi di lapangan,” terang Evra.
“Dia sangat positif, dia tidak suka stres. Saya rasa dia pasti bisa sukses di Inggris kelak, karena saya selalu mengatakan bahwa mereka kurang disiplin dalam soal taktik di Inggris,” katanya.
“Itulah mengapa seorang pelatih Italia itu krusial. Kami melihat itu pada Cladio Ranieri dan sekarang Antonio Conte. Saya pikir Chelsea bisa meraih gelar juara Liga Primer Inggris musim ini,” jelas Evra.
“Jika si bos (Allegri) pergi ke sana saya yakin dia pasti bisa meraih kesuksesan,” tutupnya.