Claudio Ranieri menegaskan bahwa para pemainnya benar-benar ada di belakangnya meskipun Leicester City sudah semakin dekat dengan zona degradasi usai kekalahan dengan skor telak 3-0 di tangan Manchester United di King Power Stadium dalam laga lanjutan Liga Primer Inggris yang digelar pada hari Minggu (5/2) malam kemarin.
Leicester City sepertinya terlalu mudah bagi Manchester United, yang yang berhasil mencetak tiga gol hanya dalam waktu delapan menit saja, untuk bisa membawa pulang kemenangan serta tiga poin dari markas tim berjuluk The Foxes tersebut.
Euforia dari kesuksesan musim yang lalu sebagai juara Liga Primer Inggris rasanya sudah berbekas. Pasalnya, Leicester City sudah semakin dekat dengan zona degradasi dari setiap pekan ke pekan berikutnya dalam perjalanan mereka di kompetisi Liga Primer Inggris musim 2016/17 ini. Bahkan, tim asuhan Ranieri ini tercatat belum berhasil mencetak satu gol pun di kompetisi Liga Primer Inggris sejak pergantian tahun baru 2017 ini. Selain itu, Leceister City juga hanya mampu mencatat dua kemenangan saja dalam 15 laga terakhir yang mereka lakoni di kompetisi Liga Primer Inggris.
Menurut beberapa pendapat, jarangnya para pemain mendapat jatah istirahat yang membuat The Foxes mengalami keterpurukan musim ini. Akan tetapi, Ranieri menyanggah kabar tersebut dan mengatakan bahwa dia masih mendapatkan dukungan dari para pemainnya, dan mereka akan tetap bersama-sama untuk bisa tetap bertahan di kompetisi Liga Primer Inggris ini musim 2017/18 mendatang.
“Para wartawan bertanya tentang para pemain, dan apakah mereka bahagia dengan saya, dan saya bisa mengatakan bahwa mereka semua senang dengan saya,” kata Ranieri kepada Sky Sports.
“Sampai gol pertama tadi, kami masih bisa tampil dengan baik. Kami memainkan filosofi bermain kami, mencoba untuk memberikan tekanan, mencoba untuk bisa melakukan hal yang baik,” imbuh juru strategi berkebangsaan asal Italia tersebut.
“Kami semua bersama-sama, saya punya rasa percaya diri yang tinggi kepada para pemain, dan juga para pemain percaya pada saya,” tegas ahli taktik yang sudah menangani tim yang bermarkas di King Power Stadium itu sejak tahun 2014 yang lalu tersebut.
Pelatih kelahiran kota Roma ini juga tidak senang melihat permainan dari tim asuhannya itu setelah tertinggal. Sampai Setan Merah (julukan Manchester United) berhasil mencetak skor, tidak ada dari para penggawa Leicester City yang bisa memberikan ancaman terhadapi tim besutan manajer Jose Mourinho tersebut tadi malam. Akan tetapi, begitu kiper Kasper Schmeichel mengalami kebobolan, Manchester United benar-benar berhasil menguasai pertandingan.
“Dalam dua menit kami kelihangan kekuatan kami,” tambah Ranieri.
“Ini sungguh sulit dipercaya. Pada 40 menit pertama kami benar-benar tampil dengan sangat solid, sangat kuat menghadapi tim yang baik. Kemudian di babak kedua kami ingin bisa bangkit, akan tetapi kami justru membiarkan mereka bisa mencetak gol dengan sangat mudah dan itu menjadikan kami semakin menemui kesulitan untuk bisa bangkit mengejar ketertinggalan,” papar pelatih yang sebelumnya pernah menangani tim nasional (timnas) Yunani ini.
“Ketika kami mengalami kebobolan pada gol pertama, kami seperti langsung kehilangan semangat, dan saya tidak tahu apa penyebabnya. Normalnya kami tidak pernah menyerah begitu saja, akan tetapi pada saat ini rasa percaya diri kami tidak begitu tinggi,” jelas Ranieri.
“Penting untuk bisa melupakan ini. Musim lalu memang menjadi sesuatu yang luar biasa. Sekarang, kami harus benar-benar berjuang. Kami adalah Leicester City dan kami akan berjuang!” pungkas pelatih veteran yang saat ini sudah menginjak usia 65 tahun tersebut.