Liverpool hanya memiliki sedikit sekali kans untuk bisa menjadi juara Liga Primer Inggris setelah tim berjuluk The Reds itu hanya mampu memetik hasil imbang dengan skor 1-1 ketika berhadapan dengan Chelsea akhir pekan kemarin, kata Jamie Carragher.
Hasil imbang itu membuat Liverpool masih tertinggal 10 poin di belakang Chelsea yang masih kokoh bertengger di puncak singgasana klasemen sementara Liga Primer Inggris. Terlebih, pertandingan di musim ini tinggal menyisakan 15 laga lagi. Selain itu, The Blues (julukan Chelsea) ini juga berjarak sembilan poin di atas para rival yang paling dekat mengejar mereka, yakni Tottenham Hotspur dan Arsenal.
Dalam pertandingan yang digelar di Anfield akhir pekan kemarin itu, Liverpool bisa saja kalah jika Diego Costa tidak gagal mengeksekusi tendangan penalti di babak kedua. Dan meskipun kedua tim ini sama-sama tidak turut serta dalam kompetisi di level Eropa musim ini, Carragher mengatakan bahwa The Reds sepertinya saat ini hanya mengejar target untuk memburu posisi empat besar di klasemen akhir Liga Primer Inggris musim 2016/17 ini.
Berkaca pada rentetan hasil tidak pernah menang yang Liverpool raih di sepanjang bulan Januari awal tahun 2017 ini di kompetisi Liga Primer Inggris, Carragher mengatakan kepada Sky Sports News HQ: “Ini memang menjadi Januari yang tidak membanggakan, dan itu membuat peluang menjadi sangat kecil untuk bisa menjadi juara. Saya rasa mereka seharusnya bisa mengalahkan Chelsea untuk bisa memberi mereka, dan juga rival di Liga Primer Inggris yang lain, peluang untuk bisa terus mengejar titel juara,” kata Carragher.
“Akan tetapi saya rasa Liverpool pada hari Selasa malam kemarin tidak hanya menelan kekalahan dalam pertandingan itu, ada suatu faktor perasaan yang baik di pagi harinya karena mereka menampilkan performa yang lebih baik, mereka bisa bangkit dari masa sulit, dan saya pikir kebanyakan orang akan melihat ini sebagai penampilan performa yang baik, untuk bisa tetap bertahan di posisi empat besar daripada mengejar titel juara,” imbuh pria yang saat ini sudah menginjak usia 39 tahun ini.
“Titel ini mungkin memang masih jauh dari impian. Kau pasti berharap agar Arsenal bisa mengalahkan Chelsea akhir pekan ini, dan mungkin kita baru bisa bicara sedikit tentang peluang untuk bisa menjadi juara, akan tetapi saya rasa pada saat ini tim lain lebih memikirkan tentang finis di posisi empat besar dan bertahan di sana daripada fokus untuk mengejar titel juara Liga Primer Inggris,” lanjut mantan pemain yang pernah berseragam tim yang berasal dari daerah Merseyside sejak tahun 1996 sampai tahun 2013 yang lalu tersebut.
David Luiz berhasil memanfaatkan ketidak-siapan penjaga gawang Liverpool, Simon Mignolet, untuk mencatatkan namanya di papan skor lewat tendangan bebas bagi gol pembuka untuk Chelsea dalam pertandingan itu, sebelum Gini Wijnaldum berhasil mencetak gol penyama kedudukan, dan setelah itu Mignoleti juga berhasil membayar lunas kesalahannya tersebut ketika sukses melakukan penyelamatan gemilang untuk mengagalkan eksekusi penalti dari Costa.
Posisi penjaga gawang memang menjadi masalah yang menimpa klub yang bermarkas di Anfield itu musim ini, dengna Loris Karius yang mengawali musim ini dengan tampil sebagai kiper utama The Reds sebelum posisinya digantikan oleh Mignolet, dan meskipun Carragher menegaskan bahwa penjaga gawang asal Belgia itu sudah tampil dengan baik musim ini, dia meminta agar mantan klub yang pernah dia bela itu masih bisa melakukan pengembangan dalam posisi palang pintu pertahanan terakhir tersebut.
“Penjaga gawang harus bisa melihat bola, tentu saja itu sudah menjadi satu keharusan, akan tetapi eksekusi dari David Luiz sungguh brilian, ketika dia tahu bahwa Mignolet belum siap,” tambah Carragher.
“Dia belum siap, kau harus selalu bisa melihat bola. Itu menjadi sesuatu yang diajarkan ketika masih kecil, kau harus selalu membuat matamu melihat bola tidak peduli apa posisimu, apakah bola itu keluar, atau sebaliknya,” tegas mantan pemain tim nasional (timnas) Inggris ini.
“Dia memang sudah kebobolan. Akankah dia bisa melakukan penyelamatan gemilang? Saya sebetulnya ragu dia bisa melakukan itu, sepertinya memang tidak berjalan dengan baik, akan tetapi dia berhasil membayar lunas kesalahannya!” tegas Carragher.
“Saya pikir Mignolet sudah tampil dengan cukup baik musim ini, saya rasa dia memang seperti tidak mendapat keadilan ketika posisinya direbut oleh Karius musim ini. Lalu, apakah manajer akan kembali lagi membeli penjaga gawang, sangat jarang ada kejadian untuk melihat ada seorang manajer yang membeli dua kiper dalam dua musim,” ungkap pria kelahiran kota Bootle, Merseyside, tersebut.
“Ini menjadi posisi yang besar untuk diisi, dan ketika sudah menjadi seorang manajer kau harus bisa memberikan rasa percaya diri kepada penjaga gawang karena ini mungkin menjadi posisi yang paling berat untuk tampil di lapangan,” beber pemain yang sudah tampil sebanyak 508 pertandingan dan sudah mempersembahkan sebanyak 3 gol untuk Liverpool itu.
“Saya tidak melihat ini menjadi area di mana Liverpool bisa meningkatkan kekuatannya, ini bukan hal yang baru ketika saya mengatakan itu, akan tetapi aktor utamanya di sini adalah Jurgen Klopp untuk segera menentukan itu,” tukas penggawa yang baru mencatat caps sebanyak 38 kali memperkuat skuat The Three Lions (julukan timnas Inggris) tersebut.
Liverpool tercatat tidak melakukan perekrutan pemain anyar pada bursa transfer musim dingin bulan Januari awal tahun 2017 ini, akan tetapi Carragher menekankan bahwa tidak akan ada banyak perubahan posisi di enam besar, mengingat para tim penghuni papan atas klasemen sementara Liga Primer Inggris juga tidak banyak melakukan pembelian penggawa baru.
Meski begitu, Carragher, menerima bahwa Chelsea masih punya dua skuat yang lebih kuat ketika kompetisi sudah mendekati masa akhir musim.
“Dari sisi skuat, Liverpool dan Chelsea menjadi dua tim yang tidak turut serta di kompetisi level Eropa. Apakah Chelsea punya skuat yang paling kuat? Mereka memasukkan Fabregas, mereka punya striker berharga GBP 30 juta yakni Michy Batshuayi yang tidak pernah bermain, lalu masih ada John Terry, jadi mereka punya skuat yang sangat kuat. Itulah perbedaannya dengan Liverpool,” papar Carragher.
“Para tim penghuni papan atas Liga Primer Inggris memang tidak pernah biasa membeli pemain baru di bursa transfer bulan Januari, saya pikir ini adalah bursa transfer yang panik, dan tim yang panic biasanya adalah tim yang berada di posisi papan bawah karena mereka begitu berjuang keras untuk bisa tetap bertahan di kompetisi Liga Primer Inggris, dan akan membayar sejumlah uang yang tidak bisa kau percaya, dan bahkan mungkin mereka juga tidak percaya,” jelas pemain yang dulu berposisi sebagai bek tersebut.
“Mereka merasa bahwa ini adalah risiko yang patut untuk diambil karena mereka tahu apa yang bisa merak dapatkan musim depan dengan tetap bertahan di liga ini. Saya tidak merasa bahwa di papan atas akan terjadi banyak perubahan skuat pada bursa transfer bulan Januari ini, dan hanya akan ada sedikit pergerakan dalam bursa transfer ini,” pungkas Carragher.