Tiga gol hanya dalam delapan menit memperbesar kemungkinan degradasi Leicester setelah kekalahan 3-0 di tangan Manchester United di King Power Stadium.
Setelah start yang menegangkan, bos United Jose Mourinho langsung mengubah formasi, memajukan Henrikh Mkhitaryan mengisi peran nomor 10, dan perubahan itu langsung berbuah manis ketika pemain internasional Armenia ini membuka skor di menit 42, sebelum Zlatan Ibrahimovic mencetak gol ke-20 musim ini satu menit 28 detik berselang.
Juan Mata mencetak gol ketiga empat menit setelah turun minum untuk memastikan kemenangan meyakinkan bagi United, yang masih tetap ada di urutan enam meski berhasil memperpanjang catatan tak terkalahkan mereka di liga menjadi 15 pertandingan.
Posisi Leicester semakin memburuk setelah laga kemarin, karena mereka kini hanya terpaut satu poin di atas zona degradasi. Yang lebih para lagi, the Foxes kini jadi tim pertama dalam sejarah Liga Primer yang tidak mencetak gol dalam lima pertandingan liga secara beruntun.
United menurunkan tiga pergantian dari tim yang ditahan imbang di Hull tengah pekan lalu, dengan Mourinho menurunkan formasi 4-2-2-2, sesuatu yang sudah kuno di era modern saat ini.
Menit-menit terlihat tegang ketika dua tim ini kesulitan menemukan ritme, dengan tendangan jarak jauh Marcos Rojo jadi usaha spekulatif, yang dengan mudah diselamatkan, satu-satunya usaha ke mulut gawang.
Pertandingan yang keras berujung pada beberapa pelanggaran keras juga, dengan Eric Bailly dan Jamie Vardy saling bertukar hadangan yang tidak dihadiahi kartu oleh wasit.
Peluang emas datang di menit 23, ketika Mkhitaryan mencip bola ke arah Marcus Rashford yang tengah berlari dari sisi lapangan, tetapi pemain muda United ini tidak bisa memanfaatkan tendangan setengah volinya menjadi gol setelah bola melayang di atas mistar.
Rashford terus jadi ancaman bagi Leicester. Kasper Schmeichel harus berada di posisi terbaiknya untuk mementahkan tendangan pemain 19 tahun ini di dekat tiang, setelah Ibrahimovic dan Paul Pogba bekerja sama untuk membuat peluang bagi pemain remaja United ini.
Akan tetapi, tekanan semakin berat tiga menit jelang turun minum, ketika Mkhitaryan memperlihatkan kelasnya untuk memecahkan kebuntuan.
Bola melambung di udara, Chris Smalling menyontek dengan sundulan, Mkhitaryan mengalahkan Huth merebut bola dan berhasil meloloskan diri sebelum mencetak gol dari jarak dekat.
Kemudian, sekedip mata saja kedudukan berubah 2-0. Antonio Valencia diberikan terlalu banyak ruang untuk mengirimkan umpan silang mendatar, mengirim bola ke area penalti, Ibrahimovic ada di sana, sebelum melepaskan tembakan first time yang mengoyak jala Kasper Schmeichel.
Saat the Foxes masih menyesuaikan diri dengan babak kedua, United bahkan semakin mengukuhkan diri dengan kemenangannya. Mata mengirim bola ke arah Mkhitaryan, yang menunggu Mata berlari, dengan Wes Morgan membiarkan pemain internasional Spanyol ini tetap onside, sebelum menyontek bola masuk.
Riyad Mahrez nyaris membuat gol hiburan beberapa saat kemudian, tetapi tendangan bebasnya masih melenceng di sisi gawang.
Di ujung lainnya, Mata harusnya bisa menambahkan satu gol lagi, tetapi penyelesaiannya masih belum sempurna.
Sisa pertandingan dijalani dengan biasa saja bagi United, tetapi kekhawatiran Leicester semakin meningkat, apalagi dengan kunjungan ke markas Swansea menanti berikutnya.
Rating pemain
Leicester: Schmeichel (4), Simpson (3), Morgan (3), Huth (3), Fuchs (3), Drinkwater (3), Ndidi (4), Musa (4), Mahrez (3), Okazaki (3), Vardy (4).
Subs: King (4), Gray (5).
Manchester United: De Gea (6), Valencia (7), Bailly (6), Smalling (6), Rojo (6), Herrera (7), Pogba (6), Mata (8), Mkhitaryan (8), Rashford (7), Ibrahimovic (7).
Subs: Blind (6), Fellaini (6).
Man of the match: Henrikh Mkhitaryan