Kritikus Tidak Akan Bisa Lupa pada Saya – Zlatan Ibrahimovic

Pemain Manchester United Zlatan Ibrahimovic menegaskan bahwa dia sudah membuktikan kemampuannya kepada para pihak yang mengatakan bahwa dia tidak bisa memberikan pengaruh besar di kompetisi Liga Primer Inggris sudah salah menilai dirinya.

Dalam sebuah wawancara dengan Sky Sports bersama Thierry Henry, eks kapten tim nasional (timnas) Swedia ini mengatakan bahwa dia masih ingat tentang segala kritikan yang dia terima dari para mantan pemain yang dia tidak bisa ingat siapa itu, dan menurut dia, para mantan pemain yang meragukan dia itu akan terus mengingat Zlatan sampai akhir hayat mereka.

Ibrahimovic tercatat telah mencetak sebanyak 18 gol di semua kompetisi untuk klub yang berada di bawah asuhan manajer bertangan dingin Jose Mourinho musim ini, sejak didatangkan dari tim raksasa asal Ligue 1 Prancis Paris Saint Germain (PSG) pada bursa transfer musim panas tahun lalu dengan status bebas transfer.

Berbicara jelang laga bertajuk Super Sunday menghadapi rival abadi Liverpool, pemain veteran yang kini sudah menginjak usia 35 tahun ini mengatakan bahwa segala bentuk kritikan yang dia terima di masa lalu justru memberinya energi. Selain itu, pemain yang berposisi sebagai penyerang itu menegaskan bahwa dia tidak melalui jalan yang mudah dengan bergabung bersama klub berjuluk Setan Merah ini.

Dia mengatakan: “Saya tidak ada masalah dengan kritikan karena saya sudah melalui itu semua di sepanjang karir saya, ini menjadi sesuatu yang justru memantik saya, memberikan saya energi,” kata Ibrahimovic.

“Orang-orang berbicara tentang saya, dengan mengatakan: ‘Kau sudah habis, kau begini, begitu’, pembicaraan para eks pemain, dan saya bahkan tidak ingat mereka ketika mereka masih aktif bermain. Akan tetapi satu hal yang pasti adalah mereka akan terus mengingat saya di sepanjang sisa hidup mereka,” imbuh bomber berkebangsaan asal Swedia ini.

“Setelah bertahun-tahun ada pembicaraan seperti: ‘Dia tidak bisa sukses di Liga Primer Inggris, dia tidak akan bisa berhasil di sana’, saya sudah punya sedikit pengalaman di negara yang berbeda, dan ketika mereka merasa ini menjadi sesuatu yang sulit bagi saya, saya justru memilih untuk datang,” tegas striker dengan postur tubuh jangkung tersebut.

“Katakanlah ada seorang pemain di posisi saya yang akan melalui jalan yang paling mudah, pergi ke luar, mendapatkan banyak uang di Cina, atau dengan tim lain dan merasa nyaman dengan karir yang dia punya, saya memilih untuk tidak demikian, saya berani menghadapi tantangan, menerima tantangan, dan itu menjadi apa yang sudah saya pilih,” terang pemain berjuluk Ibracadabra itu.

“Itulah mengapa saya memilih Manchester United, dalam satu situasi ketika mereka mengalami kesulitan selama empat atau lima tahun ke belakang ini, dan jika saya bisa menyelesaikan tugas untuk bisa mengantar mereka kembali ke puncak, saya tentu akan merasa lebih senang lagi,” tukasnya.

“Saya tidak suka dengan tugas yang enteng, pekerjaan yang mudah, target yang gampang, saya selalu mencari sesuatu yang sulit di mana pun saya berada. Saya harus bisa melakukan hal lebih baik ketimbang pemain yang lain, dan itulah apa yang saya lihat di sini, di usia 35 tahun, orang-orang berkata bahwa itu sudah tidak mungkin akan tetapi saya melakukan apa yang saya bisa,” papar Ibrahimovic.

Dalam wawancara itu juga, Ibrahimovic pun mengakui bahwa para pemain muda bisa mendapatkan sesuatu dengan lebih mudah di masa sekarang ini dari pada pada masa dia masih muda dulu hingga bisa mendapatkan nama besar hampir dua dekade yang lalu.

“Saya bekerja dengan keras, saya suka bekerja dengan keras, saya merasa sangat bahagia bahwa saya termasuk dalam generasi tua, generasi pekerja keras,” beber Ibrahimovic.

“Saya yakin generasi baru, katakanlah ini memang lebih mudah bagi mereka, karena mereka mendapatkan pemberitaan dari media dengan cara yang berbeda, lebih besar, lebih cepat dari pada ketika saya mulai muncul di dunia sepak bola,” tukasnya.

“Saya bertemu dengan rekan setim, bermain dengan tim yang berbeda, dan mereka semua bekerja dengan keras untuk bisa mencapai apa yang mereka punya dan raih saat ini,” ujarn mantan pemain yang pernah merumput bersama Ajax Amsterdam, Juventus, Inter Milan, AC Milan, dan Barcelona itu.

“Saya tidak mau bahwa ini sudah benar-benar berbeda, akan tetapi saya tidak melihat adanya kerja keras yang sama di masa kini ketika saya melihat para generasi baru, karena seperti yang sudah kau bilang, ketika saya datang saya suka bekerja keras, dan ketika saya bisa bekerja dengan keras saya merasa puas,” jelas Ibrahimovic.

“Saya tahu saya sudah melakukan sesuatu yang baik, akan tetapi untuk diri saya sendiri, bukan untuk orang lain yang akan mengatakan: ‘Oh, Ibra, kau sudah bekerja keras’,” tegasnya.

Sementara itu, Manchester United boleh dibilang sudah melalui banyak peningkatan ketika ditangani oleh Mourinho sejak musim panas tahun 2016 yang lalu. Tim yang bermarkas di Old Trafford ini berhasil merengku enam kemenangan secara beruntun di kompetisi Liga Primer Inggris. Dengan rentetan prestasi membanggakan itu, ambisi mereka untuk bisa finis di posisi empat besar klasemen akhir Liga Primer Inggris semakin terbuka lebar.

Saat ini Manchester United masih terpaut lima poin di bawah Liverpool, yang akan melawat ke Old Trafford pada hari Minggu (15/1) besok malam dalam laga betajuk Super Sunday. Dan Ibrahimovic mengatakan bahwa hasil kemenangan dalam pertandingan ini bisa mengembalikan posisi Setan Merah di posisi empat besar dalam persaingan di kompetisi Liga Primer Inggris yang tidak bisa diprediksi hasilnya ini.

“Saya sudah tidak sabar. Pertandingan ini menjadi laga yang membuatmu ingin tampil, ada di panggung itu dan menikmati momennya. Mari kita nikmati pertandingannya, akan tetapi yang paling penting, ayo kita menangkan pertandingan ini,” kata Ibrahimovic.

“Jika kami mulai bertarung dengan para tim penghuni empat besar, setelah kehilangan begitu banyak poin ketika seharusnya kami tidak menelan kekalahan. Akan tetapi jarak itu sudah semakin lebih kecil sekarang ini, dan jika kami bisa meraih kemenangan dari tim lawan yang berada di urutan empat besar klasemen, kami bisa menggeser posisi mereka,” jelas pemain kelahiran kota Malmo Swedia ini.

“Liga ini sungguh tidak bisa diprediksi. Kau tidak punya satu tim yang akan kau bilang bahwa akan tetap berada di sana dan memenanginya. Chelsea sudah melaju dengan fantastis, mereka hanya bermain satu kali dalam sepekan, mereka punya banyak kondisi, dan juga banyak kekuatan setiap kali mereka bermain, akan tetapi mereka juga sempat menemui masalah di awal musim ini dan akhirnya bisa mengatasi itu,” terang Ibrahimovic.

“Jika kami bisa mengatasi masalah yang kami hadapi kami bisa mengganggu mereka, setiap tim punya momen mereka sendiri di kompetisi. Kami juga punya itu – menang, kalah, menang, kalah – dan sekarang kami sedang menang,” tandas striker kelahiran 31 Oktober 1981 tersebut.

“Harapannya semoga saja kami bisa terus melaju seperti itu, dan kami juga menunggu agar tim lain melakukan kesalahan. Hari Minggu besok menjadi satu kesempatan untuk bisa mencuri poin dari tim penghuni empat besar klasemen sementara Liga Primer Inggris,” pungkas Ibrahimovic.

Copyrights © 2019. All rights reserved.