Satu tahun yang memisahkan John Terry dan Chelsea. Ketika babak keempat FA Cup tiba 12 bulan lalu, klub London ini kacau balau. Manajer temprorer berkuasa dan tim harus siap puas finis di urutan 10 di Liga Primer.
Kontrak Terry dipastikan berakhir di akhir musim itu. Spekulasi terkait masa depan kapten klub ini belum jelas. Setelah Chelsea melaju ke babak kelima dengan kemenangan 5-1 atas Milton Keynes Dons, bek tengah andalan ini mengejutkan dunia: Dia mengumumkan bahwa klub memberi tahu bahwa kontraknya tidak akan diperpanjang. Dia akan meninggalkan Stamford Bridge di akhir musim itu, meski dia sesungguhnya ingin bertahan.
“Ini tidak akan jadi akhir kisah yang bahagia,” ungkapnya. “Saya tidak akan pensiun di Chelsea.”
Fans sontak marah. Tak berdaya dengan kekuatan hubungan Terry dengan fans, klub langsung menanggapinya dengan memberikannya perpanjangan kontrak 12 bulan.
Nyaris satu tahun berlalu, Terry kemungkinan akan memimpin tim London Barat ini menghadapi Brentford di babak keempat musim ini. Sekali lagi, kontraknya habis. Jangan berharap akan ada pengumuman dramatis lainnya setelah pertandingan turnamen ini. Situasi berubah dramatis bagi pemain 36 tahun ini dan klub yang telah dia bela sejak umur 14 tahun.
Terry akan segera meninggalkan Chelsea. Ada sejumlah klub yang berminat. Setelah manajer Chelsea Antonio Conte memanggil kembali Nathan Ake setelah dipinjamkan di Bournemouth, Eddie Howe dilaporkan berusaha untuk menggoda mantan kapten Inggris ini pindah ke pesisir selatan hingga akhir musim ini. Setidaknya dua klub Liga Primer lainnya tertarik dengan menambahkan pengalaman Terry dalam basis temporer untuk membantu mereka bertarung di zona degradasi. Meski komentar Conte bahwa pemain ini akan tetap bertahan di Stamford Bridge setelah Januari, bukan lagi kejutan jika Terry justru pergi ke tempat lain demi mendapat jatah bermain.
Dia akan mendapatkan jatah bermain yang terbatas di Chelsea. Terry belum tampil sebagai starter di Liga Primer sejak bulan September, dan laga terakhirnya di liga pun adalah sebagai pemain pengganti di menit akhir bulan November. Dia kembali ke tim untuk babak ketiga FA Cup menghadapi Peterborough United tetapi justru dikeluarkan wasit di menit 66 setelah menjatuhkan Lee Angol.
Momen penting bagi Terry terjadi sebelum pertandingan Liga Primer menghadapi Hull City. Meski pemain andalan Bridge ini fit, Ake dan Kurt Zouma yang baru kembali justru mengisi tempat di bangku cadangan menggantikan Terry. Zouma menderita cedera lutut parah 11 bulan lalu, tetapi pemain 22 tahun ini memiliki kecepatan dan potensi untuk jadi kontributor jangka panjang di jantung pertahanan tim Conte. Sejauh ini Terry ada di urutan terbawah prioritas, sulit sekali melihatnya kembali ke atas.
Setahun lalu Chelsea membutuhkan kemampuan kepemimpinan kaptennya ini. Dalam kekacauan setelah kepergian Jose Mourinho, klub ini hilang arah. Kualitas tersebut tidak dibutuhkan lagi sekarang. Conte telah memulihkan kembali arah di Stamford Bridge dan telah menciptakan aura otoritas yang membuat pengaruh Terry di kamar ganti semakin berkurang.
Semua situasi ini memubatnya berkemugnkinan pindah ke tempat lain. Hasrat bermain Terry sangatlah kuat. Manajer Chelsea sebelumnya, apalagi dengan manajer temporer, merasa sulit sekali untuk menghadapinya, apalagi ketika dia tidak ada dalam tim. Kegigihan yang membuatnya pesaing keras di atas lapangan bisa diartikan berbeda ketika dia tidak ada dalam tim. Di masa lalu, manajer harus siap Terry yang tidak senang terus mengetuk pintu kantor mereka ketika pemain bertahan ini dicadangkan. Bahkan ketika kembali dari cedera, tim London ini malah terburu-buru menurunkannya kembali, lebih awal dari seharusnya. Dia tidak akan bisa melakukannya lagi di bawah asuhan Conte.
Dengan Chelsea terpaut delapan poin dalam perburuan gelar, sangat menggoda memikirkan bahwa Terry bisa saja bertahan demi meraih gelar Liga Primer. Akan tetapi, hasratnya untuk bermain juga diperlihatkan ketika dia bergabung dengan selebrasi Liga Champions di Munich tahun 2012 dengan mengenakan pakaian lengkap meski menjalani larangan bermain dalam kemenangan drama adu penalti atas Bayern Munich. Tindakan itu memperlihatkan hasrat besar pemain bertahan ini, tetapi itu juga cerminan dari hasrat besar untuk terlibat di mana laga penting di atas lapangan terjadi.
Menyaksikan Chelsea dari pinggir lapangan jadi hal yang sulit bagi Terry, meski tim ini dengan mudah menyingkirkan lawannya dan bisa merebut gelar.
Jika Conte benar dan Terry bertahan di klub, kapten ini akan menghabiskan beberapa bulan lainnya sebagai penonton. Ada kecil kemungkinan kontrak lain diperpanjang, jadi jika dia bertahan sekarnag, kemungkinan dia akan hengkang dari Bridge musim panas ini.
Chelsea butuh Terry satu tahun lalu. Mereka ada di posisi yang lebih kuat sekarang. Dia akan selalu jadi salah satu legenda klub, tetapi masanya sebagai pemain – setidaknya di level yang dibutuhkan Conte – sudah memasuki penghujung karirnya.