Terry Gibson yakin bahwa James Rodriguez menjadi korban dari kesuksesan dari Real Madrid dan juga gaya permainan dari sang manajer Zinedine Zidane. Selain itu, Gibson juga menyangkal bahwa James adalah seorang pemain mahal yang gagal bersinar bersama klub raksas asal La Liga Spanyol tersebut.
James, yang dibeli dengan mahar mencapai GBP 71 juta ketika dia bergabung dengan Real Madrid dari klub asal Ligue 1 Prancis AS Monaco pada tahun 2014 yang lalu, mengaku siap bertahan bersama dengan klub yang bermarkas di Estadio Santiago Bernabeau tersebut meskipun santer dikabarkan dia akan angkat kaki dari sana pada bursa transfer musim dingin bulan Januari ini.
Playmaker muda yang baru menginjak usia 25 tahun ini tercatat baru tampil sebagai starter sebanyak empat pertandingan di kompetisi La Liga Spanyol musim 2016/17 ini bersama dengan Real Madrid, yang sukses berada di puncak klasemen sementara, dan terpaut empat poin di atas Sevilla yang menghuni posisi kedua klasemen sementara. Pun, tim bertabur bintang berjuluk Los Blancos ini masih menyisakan satu pertandingan yang belum mereka lakoni dibandingkan dengan klub yang lain di kompetisi ini.
Gibson mengatakan bahwa kesuksesan Zidane membuat James memiliki kesempatan yang terbatas untuk memperkuat skuat Real Madrid. Dan pengamat sepak bola Spanyol dari Sky Sports ini yakin bahwa pemain asal Kolombia ini pasti bisa memberikan impresi yang baik ketika dia diberi kesempatan untuk tampil.
“Saya tidak melihat ini menjadi keinginan James sendiri untuk angkat kaki dari sana bulan ini, karena jika memang ia ingin pindah, dia akan kehilangan kesempatan untuk tampil di kompetisi Liga Champions,” kata Gibson.
“Kita sudah melihat kejadian yang sama di masa lalu, seperti dengan Angel di Maria ketika dia mengalami kesulitan untuk mendapat kesempatan bermain dan dia mengubah posisi setelah ada kesempatan dan dia menjadi pemain andalan bagi Carlo Ancelotti. Hal seperti ini lumrah terjadi dalam dunia sepak bola,” imbuhnya.
“Saya adalah penggemar berat James Rodriguez dan menyangkal anggapan bahwa dia telah gagal bersinar di Real Madrid. Saya rasa juga lebih menjadi seorang korban daripada seorang pemain yang gagal,” papar Gibson.
“Kapan pun dia bermain, dia bisa memberikan kontribusi dalam hal mencetak gol, mengirim umpan untuk menjadi gol, dan menunjukkan semua talenta yang dia punya. Dia menjadi korban dari kesuksesan dari Zidane yang telah menerapkan gaya permainan dan formasi tertentu, yang membuat dia tidak terpilih dalam skuat Real Madrid,” jelasnya.
“Posisi terbaiknya jelas sekali berada di belakang striker, apakah itu di belakang dua atau satu striker, posisi terbaiknya adalah memerankan posisi nomor 10 dan itu menjadi sesuatu yang sudah tidak lagi diterapkan oleh Real Madrid selama beberapa waktu terakhir ini,” tukas Gibson.
“Ada beberapa pemain lain yang sudah pernah menjadi korbannya – Mesut Ozil, itu menjadi posisi favoritnya, dan ada Sergio Canales serta Ricardo Kaka juga. Jadi bukan hanya terjadi pada masa Zidane saja,” ujarnya.
Situasi yang sedang dialami oleh James ini dibandingkan dengan rekan setimnya Isco, pemain kreatif lain yang berposisi sebagai gelandang serang yang juga telah mengalami kesulitan untuk mendapat kesempatan tampil memperkuat tim raksasa asal ibukota Spanyol itu.
Akan tetapi Gibson mengatakan bahwa kemampuan pemain tim nasional (timnas) Spanyol ini untuk bisa memerankan beberapa posisi berbeda di lini tengah justru bisa membuatnya lebih unggul untuk mendapatkan tempat di skuat utama Real Madrid. Bahkan, Isco menjadi pemain kunci Los Blancos di bawah asuhan Zidane sejak absennya sang mantan pemain termahal dunia Gareth Bale karena menderita cedera jangka panjang.
“Saya adalah penggemar berat dari dua pemain ini,” tambah Gibson. “Real Madrid punya hasrat yang besar untuk bisa membeli para pemain yang hebat yang bisa bermain di posisi tertentu dan itu juga berlaku pada Isco. Kau harus berani mencoba dan bisa beradaptasi,” tandasnya.
“Dalam kasus James, saya rasa dia lebih baik berada di dalam sistem sebagai salah seorang yang bermain di tiga posisi di depan ketika Isco bisa bermain di dua posisi itu dengan baik,” beber Gibson.
“Dia bisa bermain dengan memerankan posisi menyerang dan dia juga bisa bermain sebagai gelandang klasik yang seperti yang diperankan oleh Toni Kroos dan Luka Modric. Itu memberi Isco kesempatan untuk mendapat kesempatan lebih banyak untuk bermain,” terangnya.
“James akan mengalami kerugian besar jika dia meninggalkan Real Madrid pada bursa transfer musim panas nanti. Real Madrid yang sudah membelinya harus memainkan dia karena tidak ada kelonggaran lagi,” tegas Gibson.
“Mereka tidak bisa membeli dia dan berkata, ‘Kami akan bermain dengan formasi 4-4-2 dan kau harus bermain di sisi kiri dan berlari ke belaakng’. Mereka harus punya tipe pemain seperti itu,” pungkasnya.