Liverpool kalah 1-0 dari Southampton di leg pertama semifinal EFL Cup di St Mary’s hari Rabu malam lalu dan Jurgen Klopp bisa saja bersyukur karena hanya satu gol yang bersarang di gawangnya.
“Timnya tampil begitu konsisten musim ini tetapi ini jelas hari yang buruk di markas latihan mereka,” ungkap Alan Smith. “Dia pasti bersyukur karena hanya kebobolan satu gol.”
Nathan Redmond mencetak gol tunggal di laga itu tetapi juga harus puas melihat peluangnya di babak pertama diselamatkan oleh Loris Karius sebelum tembakannya juga membentur mistar gawang di menit akhir laga.
Kekalahan tersebut melanjutkan hasil imbang menghadapi Sunderland di Liga Primer dan Plymouth Argyle di ajang FA Cup, berarti Liverpool sudah menjalani tiga laga tanpa kemenangan untuk pertama kalinya musim ini.
Sebuah kekhawatiran jelang kembalinya tim mereka ke Liga Primer ketika mereka harus menghadapi Manchester United yang sedang dalam performa terbaiknya di Old Trafford hari Minggu nanti.
Tetapi, apakah ini kelemahan tim asuhan Klopp? Dan bagaimana hal itu bisa diselesaikan?
Kesalahan lini belakang
Ada ketegangan di lini belakang Liverpool dan ini bukan masalah baru musim ini dengan the Reds jadi tim yang paling banyak kebobolan di antara tim enam besar.
Di St Mary’s, kesalahan Ragnar Klavan berujung pada satu-satunya gol yang dicetak Southampton, berhasil memanfaatkan kesalahan umpan dengan kaki kanannya.
Nathaniel Clyne harusnya bisa menjaga pergerakan Redmond dengan lebih baik, tetapi pengamat sepak bola Jamie Redknapp merasa kesalahan di awal peluang itu jadi cerminan performa Klavan di sepanjang musim ini.
“Klavan telrihat tegang kapan pun bola mendekatinya,” ungkap Smith saat turun minum. “Seluruh pertandingan berjalan dengan menegangkan dan lini belakang terus melakukan kesalahan yang sama.”
Pemain bertahan 31 tahun ini tiba di Augsburg musim panas ini. Dipandang sebagai pemain yang terjangkau, akan tetapi dia telah tampil sebagai starter di lima laga terakhir Liverpool di Liga Primer.
Solusinya? Joel Matip kemungkinan bisa fit saat berhadapan dengan Manchester United di akhir pekan ini dan itu akan jadi bonus besar bagi Liverpool.
Memang, tim asuhan Klopp tak terkalahkan dalam 14 laga di mana pemain internasional Kamerun ini tampil musim ini, menang 10 laga di antaranya.
“Itu memperlihatkan betapa mereka membutuhkan Joel Matip,” ungkap Redknapp terkait kondisi Liverpool. Kembalinya bisa jadi dorongan bagi kekompakan di lini belakang.
Kecepatan umpan di lini tengah
Lini belakang bukan hanya satu-satunya masalah bagi Liverpool. Mereka gagal mengacaukan Southampton dan permasalahan di lini depan dimulai dengan lini tengahnya. Umpan bola terlalu lambat.
Khususnya, Emre Can bertanggung jawab karena menghabiskan terlalu banyak waktu untuk memindahkan bola di tengahl apangan. Dia menyelesaikan 67 dari 79 umpannya tetapi penetrasi dan tujuan umpannya kurang tajam.
Redknapp tidak terkesan dengan penampilan pemain internasional Jerman ini. “Setiap kali Emre Can mendapatkan bola dia melakukan enam sentuhan dan ingin memperlihatkan betapa baiknya dia,” jelasnya.
“Buatlah sederhana. Anda harus memindahkan bola dengan cepat, anda harus cepat dengan umpan dan Can justru memperlambat pertandingan.”
Klopp, pelatih yang menyukai penampilan menyerang cepat, sepertinya sepakat dengan sentimen tersebut. “Kami harusnya lebih jelas dalam umpan kami,” ungkapnya setelah laga.
Solusi? Kapten Liverpool Jordan Henderson boleh menerima banyak kritik tetapi dia sangat dibutuhkan dalam tiga rangkaian pertandingan tanpa menang ini.
“Jangan remehkan apa yang dia lakukan,” ungkap Redknapp. “Dia membawa energi ke lini tengah. Saya pikir mereka sangat merindukan pengaruhnya dan kekuatannya di lini tengah.”
Henderson harus ditarik keluar lapangan di babak kedua dalam kemenangan atas Manchester City karena cedera. Harapannya adalah dia bisa kembali meraih kemenangan lainnya atas lawan Manchester lainnya hari Minggu nanti.
Aliran bola di lini depan
“Kita membicarakan tentang peluang besar bagi Daniel Sturridge tetapi kita jarang sekali melihatnya,” ungkap Redknapp saat turun minum dan penyerang Liverpool ini juga tidak berbuat banyak setelahnya.
Ketajaman hilang di kotak penalti dan ada satu tembakan yang melambung ke atas mistar ketika dia menemukan ruang. Satu-satunya adegan kamera yang menyoroti dia adalah ketika dia menerima catatan dengan instruksi tertulis dari Klopp.
“Sungguh mengecewakan, sungguh,” tambah Redknapp. “Hari ini tidak ada cukup energi. Dia tidak cukup berkontribusi. Sungguh nyaman bagi Virgil van Dijk. Saya ingin melihat lebih.”
Klopp bisa jadi merasakan hal yang sama dan ketika Sturridge telah mencetak gol dalam dua penampilan Liga Primernya, kontribusinya tidak memberikan aliran bola yang baik bagi Liverpool.
Absennya Sadio Mane juga dirasakan tetapi Klopp tidak punya keputusan untuk mengisi posisi itu dengan pemain ini tengah membela Senegal.
Solusi? Kembalinya Philippe Coutinho dari cedera memberikan secercah harapan dan akan memberikan optimisme jelang kunjungan ke Old Trafford.
“Anda bisa melihat dengan sekilas betapa pentingnya dia,” ungkap Klopp. Itu saja sudah jadi klu bahwa pelatih asal Jerman ini akan menurunkannya hari Minggu nanti.